ELISITASI
KEBUTUHAN
SISTEM
INFORMASI SEKOLAH TENTANG PRESENSI
Sistem
presensi atau absen di sekolah adalah salah satu tata tertib yang ada di
sekolah. Tata tertib sangat dibutuhkan untuk
menciptakan adanya kedisiplinan dan keteraturan dalam sekolah. Dalam kehidupan
persekolahan, keteraturan ini dapat berupa penggunaan dan pemeliharaan sarana
prasarana sekolah, penggunaan waktu belajar mengajar, pergaulan dalam
lingkungan sekolah, pengelolaan administrasi, serta mengatur hubungan dengan
masyarakat lingkungannya. Tata tertib juga menjadi pedoman bagi sekolah untuk
menciptakan suasana dan keadaan yang tertib, aman dan teratur sehingga
terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif. Selain itu tata tertib
juga berfungsi untuk mengatur tingkah laku dan sikap yang dimiliki peserta
didik. Dalam tata tertib sekolah ini berisi hal-hal yang diwajibkan untuk
siswa, hal-hal yang dianjurkan, hal-hal yang tidak boleh dilakukan, serta
hukuman bagi siswa yang melanggar. Fungsi tata tertib yang meliputi berbagai macam
hal inilah yang kemudian membuat tata tertib memiliki peran yang penting dalam
dunia persekolahan.
Presensi adalah suatu kegiatan mencatat
kehadiran setiap siswa di sekolah. Tujuan adanya presensi secara umum adalah
untuk mengetahui kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik, perizinan untuk
tidak masuk sekolah atau meninggalkan pelajaran, serta menertibkan siswa dan
siswi agar selalu hadir di sekolah tepat waktu dan memastikan apakah siswa atau
siswi mengikuti kegiatan belajar mengajar secara efektif. Sehingga presensi
memiliki peran yang sangat penting dalam ketertiban sekolah.
TEKNIK
ELISITASI WAWANCARA
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan
percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan
pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi
di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancarai.
Ankur Garg,
seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bantu saat
dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan seorang calon/ kandidat untuk suatu
posisi, jurnalis,
atau orang biasa yang sedang mencari tahu tentang kepribadian seseorang ataupun
mencari informasi.
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
1. Wawancara berita dilakukan untuk
mencari bahan berita.
2. Wawancara dengan pertanyaan yang
disiapkan terlebih dahulu.
3. Wawancara telepon
yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
4. Wawancara pribadi.
5. Wawancara dengan banyak orang.
6. Wawancara dadakan / mendesak.
7. Wawancara kelompok dimana
serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan
sebagainya.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat
menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki
seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
- Netral; artinya, pewawancara tidak
berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh
responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari
responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
- Ramah; artinya pewawancara
menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden.
- Adil; artinya pewawancara harus
bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap
hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya.
- Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus
dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau
diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan
tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya.
Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar
terarah.
REFERENSI WAWANCARA
1.
Bagaimana
proses absensi siswa yang hadir?
2.
Bagaimana
prosedur jika siswa ingin melihat status absennya?
3.
Menurut
Anda selama ini prosedur absensi sudah berjalan maksimal ?
4.
Apakah
ada database untuk membuat laporan tentang absensi ?
PENGEMBANGAN
TEKNIK ELISITASI WAWANCARA
- Bagaimana perancangan
sistem informasi absensi akademik di ?
- Bagaimana pengujian
sistem informasi absensi akademik di ?
- Apa yang dapat mendukung
sistem informasi absensi untuk memperkecil terjadinya kesalahan ?
- Apakah sudah
diterapkan sistem informasi absensi dengan menggunakan sidik jari digital
di ?
- Menurut anda, lebih
efektif dan efisien manakah dari sistem informasi absensi yang secara manual
dengan menggunakan sidik jari digital ?
- Bagaimana hasil
laporan apabila menggunakan sistem informasi absensi secara manual ?
- Bagaimana hasil
laporan apabila menggunakan sistem informasi absensi dengan sidik jari
digital ?
- Siapa sajakah yang
terlibat dalam sistem informasi absensi ini ?